Banyak hal yang menghambat pertumbuhan BUMDes. Salah satu penyebab utamanya adalah karena masih banyak BUMDes yang enggan beralih ke sistem digital. Padahal, di era modern sekarang, penggunaan sistem informasi BUMDes bisa menjadi kunci untuk mengembangkan usaha, meningkatkan efisiensi, dan menjaga transparansi pengelolaan keuangan desa. Sayangnya, masih banyak BUMDes yang bertahan dengan cara manual, mencatat transaksi di buku tulis atau file Excel seadanya, tanpa sistem terintegrasi yang bisa membantu mereka berkembang lebih cepat.
Hal yang Membuat BUMDes Sulit Berkembang
Beberapa hal tersebut sebenarnya diakibatkan oleh enggannya menggunakan sistem informasi BUMDes. Banyak pengurus BUMDes yang masih menganggap bahwa sistem seperti itu terlalu rumit, mahal, atau tidak begitu dibutuhkan. Padahal justru sebaliknya, sistem informasi BUMDes adalah alat yang bisa membantu BUMDes melangkah lebih jauh dan lebih profesional. Tanpa sistem ini, banyak hambatan yang tidak disadari membuat BUMDes susah maju. Berikut pembahasan tentang hal yang membuat BUMDes sulit berkembang karena tidak memakai sistem informasi BUMDes.
1. Pencatatan keuangan lambat dan rentan kesalahan
Salah satu masalah paling umum di BUMDes yang belum memakai sistem informasi BUMDes adalah pencatatan keuangan yang masih dilakukan secara manual. Pengurus sering mencatat transaksi di buku kas, nota kertas, atau file Excel sederhana. Akibatnya, pencatatan jadi lambat, tidak akurat, dan sulit direkap. Saat harus membuat laporan keuangan, banyak waktu terbuang hanya untuk memeriksa angka dan mengoreksi kesalahan.
Dengan sistem informasi BUMDes, proses ini bisa berjalan otomatis. Setiap transaksi langsung tercatat dalam sistem, laporan keuangan bisa muncul secara instan, dan kesalahan input dapat diminimalkan. Tanpa sistem ini, efisiensi keuangan BUMDes akan terus tertinggal dan sulit bersaing dengan lembaga lain.
2. Transparansi dan akuntabilitas lemah
BUMDes adalah lembaga milik desa yang wajib dikelola secara transparan. Namun tanpa sistem informasi BUMDes, sulit memastikan transparansi yang benar-benar terbuka. Catatan keuangan yang manual bisa saja disembunyikan, diubah, atau tidak dilaporkan secara utuh kepada masyarakat. Akibatnya, kepercayaan masyarakat dan pemerintah desa terhadap pengurus bisa menurun.
Sistem informasi BUMDes menyediakan rekam jejak transaksi yang lengkap. Semua aktivitas tercatat otomatis dan dapat dipantau siapa pun yang memiliki hak akses. Dengan begitu, pengawasan jadi lebih mudah dan akuntabilitas keuangan BUMDes tetap terjaga.
3. Sulit memantau kinerja unit usaha
Banyak BUMDes memiliki beberapa unit usaha, mulai dari simpan pinjam, perdagangan, pertanian, wisata, hingga pengelolaan air bersih. Jika semuanya dikelola manual, pengurus akan kesulitan memantau kinerja masing-masing unit. Data tersebar di berbagai tempat dan tidak terintegrasi.
Sementara itu, sistem informasi BUMDes bisa menampilkan laporan kinerja setiap unit usaha dalam satu tampilan dashboard. Pengurus dapat melihat mana unit usaha yang paling produktif, mana yang butuh perhatian lebih, dan bagaimana tren keuangan tiap bulan. Tanpa sistem ini, pengurus sering hanya mengandalkan intuisi, bukan data nyata, sehingga keputusan bisnis bisa salah arah.
4. Sulit melakukan analisis dan perencanaan
Sebuah BUMDes yang baik tidak hanya mencatat transaksi, tetapi juga menganalisis data untuk membuat rencana jangka panjang. Sayangnya, jika tidak memakai sistem informasi BUMDes, data yang dimiliki tidak terstruktur dengan baik. Semua catatan tersebar, tidak tersimpan rapi, dan tidak bisa diolah untuk keperluan analisis.
Akibatnya, BUMDes kesulitan melihat tren pertumbuhan, memprediksi keuntungan, atau menghitung potensi kerugian. Keputusan diambil tanpa dasar data yang kuat. Dengan sistem informasi BUMDes, semua data dapat diolah secara otomatis untuk menghasilkan laporan analisis yang berguna bagi perencanaan masa depan.
5. Rendahnya efisiensi operasional
Bayangkan jika setiap laporan, kwitansi, dan catatan transaksi harus ditulis, diketik ulang, lalu diarsipkan secara manual. Proses ini tidak hanya melelahkan, tetapi juga membuang banyak waktu yang seharusnya bisa digunakan untuk mengembangkan usaha. Tanpa sistem informasi BUMDes, pekerjaan administratif menjadi beban berat bagi pengurus.
Sistem informasi BUMDes mampu memangkas waktu kerja secara signifikan. Proses pencatatan, pelaporan, dan pengawasan bisa dilakukan secara cepat, sehingga pengurus bisa fokus pada hal yang lebih strategis, seperti inovasi bisnis dan pelayanan masyarakat desa.
6. Risiko hilangnya data dan dokumen
Masalah lain yang sering muncul di BUMDes tanpa sistem informasi BUMDes adalah kehilangan data. Dokumen fisik mudah rusak karena air, rayap, atau usia. File digital pun bisa hilang kalau tersimpan di laptop yang rusak tanpa backup. Jika data penting seperti laporan keuangan atau transaksi simpan pinjam hilang, maka seluruh aktivitas BUMDes bisa terganggu.
Dengan sistem informasi BUMDes berbasis web, semua data tersimpan aman di server dengan sistem backup otomatis. Risiko kehilangan data bisa diminimalkan, dan keamanan informasi BUMDes lebih terjamin.
7. Pengawasan internal sulit dilakukan
Tanpa sistem informasi BUMDes, pengawasan terhadap kegiatan operasional dan keuangan sulit dilakukan. Tidak ada catatan digital yang menunjukkan siapa mengubah apa dan kapan. Hal ini bisa membuka peluang terjadinya kecurangan atau penyalahgunaan dana.
Sistem informasi BUMDes menyediakan fitur log aktivitas yang merekam setiap tindakan pengguna. Pengurus dapat melihat seluruh riwayat transaksi, perubahan data, dan laporan aktivitas secara detail. Dengan begitu, kontrol internal BUMDes menjadi lebih kuat dan pengawasan dapat dilakukan kapan saja.
8. Laporan keuangan sering terlambat
BUMDes wajib menyampaikan laporan keuangan kepada pemerintah desa atau pihak terkait secara berkala. Namun jika tidak menggunakan sistem informasi BUMDes, penyusunan laporan bisa memakan waktu lama karena harus dilakukan manual. Pengurus sering lembur hanya untuk menyesuaikan angka atau mencari data yang tercecer.
Sistem informasi BUMDes memungkinkan pembuatan laporan keuangan secara otomatis dan real-time. Semua data sudah terekam di sistem, sehingga laporan tinggal diunduh kapan pun dibutuhkan. Dengan begitu, BUMDes tidak perlu lagi khawatir soal keterlambatan pelaporan.
Sistem Informasi Bumdes Profesional
Setelah melihat berbagai masalah di atas, jelas bahwa BUMDes tanpa sistem informasi akan terus menghadapi tantangan yang sama dari tahun ke tahun. Jika Anda ingin BUMDes maju dan dikelola secara profesional, sudah saatnya beralih ke sistem informasi BUMDes yang andal.
Kalau Anda ingin membeli software BUMDes profesional yang sudah teruji keandalannya, kami (Starfield) mempersembahkan StarBumdes. Ini adalah aplikasi BUMDes berbasis web yang dirancang khusus untuk membantu pengelolaan BUMDes secara menyeluruh. StarBumdes memiliki fitur lengkap mulai dari pencatatan keuangan, manajemen unit usaha, pelaporan otomatis, hingga dashboard analisis kinerja.
StarBumdes juga dilengkapi dokumentasi lengkap agar mudah dipelajari oleh pengurus, pembaruan gratis tanpa biaya tambahan, serta dukungan teknis maksimal dari tim kami. Dengan sistem informasi BUMDes profesional ini, pengurus bisa fokus mengembangkan usaha tanpa pusing memikirkan administrasi dan laporan.
StarBumdes hadir sebagai solusi nyata bagi BUMDes yang ingin berkembang, efisien, transparan, dan modern. Dengan mengadopsi sistem informasi BUMDes yang tepat, Anda tidak hanya mempermudah pengelolaan, tetapi juga membuka jalan menuju BUMDes yang mandiri dan berdaya saing tinggi.