Bendahara Bumdes juga manusia. Meski terlihat selalu rapi dan teliti saat mencatat keuangan, kenyataannya mereka sangat rawan mengalami kesalahan. Ada kalanya uang kas tidak sesuai catatan, laporan terlambat dibuat, atau transaksi tidak terdokumentasi dengan baik. Semua itu bukan karena niat buruk, tapi karena manusia punya keterbatasan. Salah satu penyebab utamanya adalah masih memelihara kebiasaan buruk dalam pengelolaan keuangan.
Kebiasaan buruk ini sering terjadi di banyak Bumdes, terutama yang masih mengandalkan cara manual seperti catatan di buku atau spreadsheet sederhana. Tanpa sistem yang jelas, kesalahan kecil bisa berkembang menjadi masalah besar. Untungnya, sekarang ada solusi yang bisa membantu bendahara untuk bekerja lebih rapi dan efisien, yaitu aplikasi keuangan bumdes.
Salah Satu Penyebabnya Karena Masih Memelihara Kebiasaan Buruk
Kebiasaan buruk dalam pengelolaan keuangan seringkali tidak disadari bendahara. Kebiasaan ini menimbulkan risiko laporan tidak akurat, kehilangan dana, hingga pertanggungjawaban yang rumit. Dengan menggunakan aplikasi keuangan bumdes, banyak kebiasaan buruk bisa diperbaiki karena semua proses pencatatan dan pelaporan menjadi otomatis dan terstruktur. Aplikasi ini bukan sekadar pencatat, tapi juga pengingat dan pengontrol transaksi, sehingga bendahara bisa bekerja lebih mudah dan aman.
Kebiasaan Buruk Bendahara BUMDes yang Bisa Diatasi dengan Aplikasi Keuangan BUMDes
Berikut ini delapan kebiasaan buruk bendahara yang sering muncul dan bagaimana aplikasi keuangan bumdes bisa membantu membereskan semuanya.
1. Catatan Keuangan yang Berantakan
Salah satu kebiasaan paling umum yang dilakukan bendahara Bumdes adalah mencatat transaksi secara manual di buku tulis atau spreadsheet yang berantakan. Kadang transaksi dicatat seadanya, ada yang lupa, ada yang ditulis di kertas terpisah, dan akhirnya saat dibutuhkan semua catatan menjadi sulit dicari. Misalnya saat diminta laporan keuangan bulanan, bendahara harus membolak-balik buku catatan, mencocokkan kwitansi, dan menghitung ulang semua angka satu per satu. Proses ini memakan waktu lama dan sangat rawan kesalahan.
Dengan menggunakan aplikasi keuangan bumdes, semua transaksi akan tercatat secara otomatis dan rapi. Setiap pemasukan dan pengeluaran langsung masuk ke sistem, sehingga bendahara bisa mencari transaksi tertentu hanya dengan beberapa klik. Lebih dari itu, aplikasi ini memungkinkan bendahara untuk mengelompokkan transaksi sesuai kategori seperti kas operasional, usaha produktif, atau dana sosial. Dengan sistem seperti ini, kebiasaan mencatat secara sembarangan bisa hilang, diganti dengan catatan keuangan yang terstruktur dan siap pakai setiap saat.
2. Kesalahan Hitung Transaksi
Bendahara yang masih menghitung manual sering melakukan kesalahan, meskipun hanya selisih satu rupiah. Kesalahan kecil ini bisa membuat laporan tidak balance dan menimbulkan pertanyaan dari pengurus atau pihak auditor. Masalah ini sering terjadi karena bendahara harus menghitung banyak transaksi sekaligus, kadang sambil mengingat-ingat data dari kwitansi atau catatan lama.
Dengan aplikasi keuangan bumdes, semua perhitungan dilakukan secara otomatis. Bendahara cukup memasukkan nominal transaksi, memilih kategori, dan aplikasi akan menghitung total secara akurat. Laporan bulanan atau tahunan langsung balance tanpa harus dihitung manual lagi. Kebiasaan menghitung sendiri yang rawan salah ini bisa hilang, dan bendahara pun bisa lebih fokus pada analisis data atau perencanaan keuangan, bukan menghitung angka satu per satu.
3. Lupa Menyimpan Bukti Transaksi
Masih banyak bendahara yang lupa menyimpan kwitansi fisik atau bukti pembayaran lainnya. Kadang bukti transaksi tercecer, hilang, atau rusak, padahal bukti ini penting saat audit atau pertanggungjawaban. Tanpa bukti yang lengkap, laporan keuangan bisa dianggap tidak valid, dan bendahara pun bisa mendapat tekanan saat harus menjelaskan penggunaan dana.
Dengan aplikasi keuangan bumdes, setiap transaksi bisa langsung diunggah bersama bukti digitalnya. Fitur dokumentasi ini membuat semua kwitansi tersimpan rapi, aman, dan mudah diakses kapan saja. Bendahara tidak perlu lagi menumpuk kertas atau repot mencari bukti saat audit. Kebiasaan lupa menyimpan bukti bisa hilang, karena setiap transaksi tercatat dan terdokumentasi dengan sistematis.
4. Laporan Keuangan Terlambat Dibuat
Kebiasaan menunda membuat laporan keuangan sangat sering ditemui di Bumdes. Bendahara yang masih manual harus merekap transaksi satu per satu, menghitung total, membuat tabel, dan memastikan semua data sesuai bukti. Proses yang panjang ini sering membuat laporan terlambat, padahal laporan keuangan sangat dibutuhkan untuk rapat pengurus atau evaluasi kegiatan.
Dengan aplikasi keuangan bumdes, laporan bisa dibuat secara instan. Aplikasi menyediakan template laporan siap pakai yang tinggal diisi data, dan semua transaksi sudah otomatis terakumulasi. Bendahara hanya perlu memverifikasi data, lalu laporan bisa dicetak atau dibagikan ke pengurus. Kebiasaan menunda membuat laporan bisa hilang karena aplikasi memberikan notifikasi jika laporan belum dibuat, sehingga semua proses lebih tepat waktu dan efisien.
5. Tidak Memisahkan Dana Sesuai Pos Anggaran
Banyak bendahara masih mencampur dana dari berbagai pos anggaran, misalnya mencampur kas operasional dengan dana usaha produktif. Kebiasaan ini bisa menyebabkan ketidakseimbangan pengelolaan keuangan dan membuat pengawasan menjadi sulit. Salah alokasi dana juga bisa menimbulkan masalah saat audit, karena tidak jelas dana mana yang digunakan untuk kegiatan tertentu.
Aplikasi keuangan bumdes menawarkan fitur pembagian pos anggaran secara otomatis. Setiap transaksi bisa diarahkan ke kategori yang sesuai, misalnya operasional, sosial, atau investasi usaha. Dengan fitur ini, bendahara terbiasa mengelola dana sesuai pos, sehingga kebiasaan mencampur dana bisa hilang. Sistem ini juga membuat laporan lebih transparan dan memudahkan pengambilan keputusan terkait penggunaan dana.
6. Tidak Memiliki Sistem Pengingat Transaksi
Bendahara sering lupa mencatat transaksi harian atau melakukan pembayaran rutin. Hal ini wajar karena manusia punya keterbatasan ingatan, apalagi jika jumlah transaksi banyak dan padat. Akibatnya ada transaksi yang terlewat, laporan jadi tidak lengkap, dan terkadang menimbulkan masalah keuangan.
Dengan aplikasi keuangan bumdes, bendahara bisa memanfaatkan fitur reminder otomatis. Aplikasi akan mengingatkan transaksi yang harus dicatat, pembayaran yang jatuh tempo, atau data yang belum diinput. Kebiasaan menunda atau lupa mencatat transaksi bisa hilang karena aplikasi selalu siap mengingatkan. Bendahara jadi lebih disiplin tanpa harus mengandalkan ingatan semata, sehingga laporan keuangan tetap lengkap dan akurat setiap saat.
7. Sulit Menyajikan Data untuk Audit atau Rapat
Banyak bendahara mengalami kesulitan saat harus menyajikan data keuangan untuk audit atau rapat pengurus. Data manual biasanya tersebar di berbagai buku atau spreadsheet, sehingga membutuhkan waktu lama untuk merapikan dan menyusunnya. Proses ini sering membuat bendahara stres dan laporan tidak tersaji dengan cepat.
Dengan aplikasi keuangan bumdes, semua laporan bisa langsung diekspor dalam format yang mudah dibaca. Laporan bisa diunduh, dicetak, atau dibagikan secara digital ke pengurus. Kebiasaan menyusun laporan secara manual bisa hilang, diganti dengan sistem otomatis yang mempercepat proses. Bendahara bisa lebih fokus pada analisis dan penjelasan data, bukan menyalin angka dari buku catatan.
8. Tidak Bisa Melacak Arus Kas Secara Real Time
Bendahara yang masih manual sering tidak tahu kondisi kas secara real time. Semua informasi keuangan biasanya baru terlihat setelah laporan dibuat, sehingga keputusan terkait pengeluaran atau investasi usaha bisa terlambat. Kurangnya informasi real time membuat pengelolaan keuangan kurang optimal.
Aplikasi keuangan bumdes memungkinkan pelacakan arus kas secara langsung. Bendahara bisa melihat saldo, pemasukan, dan pengeluaran kapan saja. Dengan data yang selalu up to date, pengambilan keputusan bisa dilakukan lebih cepat dan tepat. Kebiasaan tidak mengetahui kondisi kas secara real time bisa hilang, diganti dengan sistem yang transparan dan memudahkan pengawasan keuangan.
Jual Aplikasi Keuangan Bumdes Profesional
Kalau mau beli software Bumdes profesional yang sudah teruji keandalannya, kami di Starfield mempersembahkan StarBumDes. Ini adalah aplikasi keuangan bumdes berbasis web dengan fitur lengkap, termasuk fitur keuangan, dokumentasi lengkap, free update, dan support maksimal. StarBumDes dirancang untuk membantu bendahara bekerja lebih efisien, menghapus kebiasaan buruk, dan memastikan laporan keuangan selalu akurat dan siap pakai kapan saja.
Dengan StarBumDes, semua masalah yang biasa muncul akibat kebiasaan buruk bendahara bisa dibereskan. Mulai dari catatan berantakan, kesalahan hitung, hingga laporan yang terlambat, semuanya bisa dikelola dengan mudah. Jadi bendahara bisa fokus pada pengelolaan kegiatan Bumdes tanpa khawatir masalah keuangan.