Sistem manual adalah metode pengelolaan operasional yang mengandalkan pencatatan fisik atau software sederhana seperti spreadsheet. Dalam sistem ini, setiap departemen memiliki dokumen sendiri untuk mencatat bahan baku, jadwal produksi, stok barang, dan laporan keuangan. Informasi antar departemen dikomunikasikan melalui rapat, email, atau laporan tertulis.
Sistem manual memang terasa mudah digunakan pada skala kecil. Biaya awal rendah dan tidak memerlukan perangkat lunak khusus. Tapi kelemahannya cukup jelas. Kesalahan input data bisa terjadi kapan saja, pencarian informasi memakan waktu, dan koordinasi antar departemen menjadi lambat. Ketika produksi meningkat, sistem manual sering membuat proses operasional tersendat dan memerlukan lebih banyak tenaga kerja untuk verifikasi data.