Kesalahan Umum dalam Mendesain Website untuk Bisnis Printing yang Bikin Pengunjung Kabur

Sebuah website untuk bisnis printing seharusnya jadi wajah digital yang menarik dan meyakinkan calon pelanggan. Tapi faktanya, banyak situs percetakan yang justru kehilangan calon pelanggan bukan karena harga atau kualitas layanan, melainkan karena desain websitenya sendiri. Desain yang berantakan, navigasi yang membingungkan, atau tampilan yang tidak profesional bisa membuat pengunjung merasa tidak nyaman. Begitu mereka merasa kesulitan, mereka akan menutup halamanmu dan pergi mencari tempat lain. Padahal, bisa jadi mereka sudah hampir melakukan pemesanan.

Masalah ini sering terjadi bukan karena pemilik bisnis tidak peduli, tapi karena tidak memahami prinsip dasar desain website yang efektif. Mendesain website untuk bisnis printing tidak bisa disamakan dengan membuat blog pribadi atau portofolio biasa. Ada elemen-elemen khusus yang harus diperhatikan agar website bisa menampilkan kredibilitas, kemudahan transaksi, dan kejelasan informasi. Sayangnya, banyak yang justru salah langkah di bagian ini.

Penyebab Kesalahan dalam Mendesain Website Printing

Sebelum membahas apa saja kesalahannya, penting untuk tahu dulu kenapa banyak website printing gagal tampil maksimal. Penyebabnya cukup beragam, dan sebagian besar karena kurangnya pemahaman tentang fungsi utama sebuah website bisnis. Banyak orang berpikir bahwa yang penting website terlihat “keren” atau “ramai”, padahal desain bukan cuma soal estetika, tapi juga tentang pengalaman pengguna.

Penyebab pertama adalah terlalu fokus pada tampilan visual tanpa memperhatikan kenyamanan pengunjung. Misalnya, desain yang terlalu penuh warna, terlalu banyak elemen animasi, atau tulisan yang sulit dibaca. Tujuan utamanya memang ingin terlihat menarik, tapi hasil akhirnya justru membuat mata pengunjung lelah.

Penyebab kedua adalah tidak memahami perilaku pengguna internet. Pengunjung website printing biasanya datang dengan tujuan yang jelas: mencari informasi harga, contoh hasil cetak, atau cara pemesanan. Jika mereka tidak bisa menemukan itu semua dalam beberapa detik, mereka akan langsung menutup halaman. Sayangnya, banyak desainer website yang malah menumpuk elemen tidak penting di halaman utama, membuat informasi penting justru tenggelam.

Penyebab ketiga adalah penggunaan template yang tidak relevan. Banyak pemilik bisnis yang menggunakan template gratis atau template generik yang tidak dirancang untuk industri percetakan. Akibatnya, tampilan dan fungsinya tidak sesuai kebutuhan. Website jadi terlihat tidak profesional dan tidak mencerminkan identitas bisnis printing itu sendiri.

Dan yang terakhir, kurangnya pengujian dan pembaruan. Website yang sudah dibuat sering dibiarkan begitu saja tanpa pernah dievaluasi. Padahal, desain dan kebutuhan pengguna bisa berubah seiring waktu. Kalau tidak diperbarui, website bisa jadi ketinggalan zaman dan sulit diakses di perangkat modern.

Kesalahan Umum dalam Mendesain Website untuk Bisnis Printing

Sekarang, mari kita bahas kesalahan-kesalahan yang paling sering terjadi ketika mendesain website untuk bisnis printing. Ini penting kamu ketahui agar kamu tidak mengulang kesalahan yang sama.

1. Tampilan yang Terlalu Ramai dan Tidak Fokus

Salah satu kesalahan paling umum adalah tampilan website yang terlalu ramai. Banyak pemilik bisnis ingin menampilkan semua hal dalam satu halaman: promo, katalog, testimoni, artikel, hingga banner berjalan. Akibatnya, pengunjung bingung harus melihat yang mana dulu. Desain yang terlalu padat membuat mata lelah dan menurunkan fokus pembaca.

Website yang baik seharusnya punya ruang kosong yang cukup atau disebut juga dengan “white space”. Ruang kosong ini membantu mata beristirahat dan membuat elemen penting lebih menonjol. Kalau semuanya ditampilkan sekaligus, informasi penting justru tenggelam di tengah lautan warna dan gambar.

2. Navigasi yang Membingungkan

Navigasi yang tidak jelas bisa menjadi alasan utama kenapa pengunjung cepat pergi. Bayangkan kamu masuk ke website printing tapi tidak tahu harus klik di mana untuk memesan atau melihat harga. Ini membuat frustrasi dan menurunkan kepercayaan.

Website bisnis percetakan seharusnya punya struktur yang jelas. Menu seperti “Layanan”, “Harga”, “Cara Pemesanan”, dan “Kontak” harus mudah ditemukan tanpa perlu menggulir terlalu jauh. Jangan memaksa pengunjung menebak-nebak di mana tombol penting berada.

3. Tidak Mobile Friendly

Saat ini, sebagian besar pengunjung mengakses website lewat smartphone. Sayangnya, masih banyak website printing yang tidak dioptimalkan untuk tampilan mobile. Akibatnya, teks jadi terlalu kecil, tombol sulit diklik, dan gambar tidak rapi. Pengalaman seperti ini membuat pengunjung langsung menutup halaman.

Desain responsif bukan lagi pilihan, tapi keharusan. Website yang bisa menyesuaikan tampilan di berbagai perangkat akan membuat pengunjung betah dan lebih mudah melakukan pemesanan.

4. Desain Tidak Konsisten

Inilah kesalahan yang sering tidak disadari. Desain yang tidak konsisten bisa terlihat dari warna yang berubah-ubah, ukuran font yang berbeda di setiap halaman, atau gaya gambar yang tidak seragam. Ketidakkonsistenan ini memberi kesan tidak profesional dan mengurangi kredibilitas bisnis kamu.

Dalam desain website untuk bisnis printing, konsistensi sangat penting untuk membangun identitas visual. Gunakan warna, font, dan gaya yang sama di seluruh halaman. Ini membantu pengunjung mengenali brand kamu dan membuat website terlihat lebih rapi.

5. Terlalu Banyak Teks dan Kurang Visual

Bisnis printing sangat identik dengan visual. Orang ingin melihat hasil cetak, desain, dan contoh produk. Tapi anehnya, masih banyak website printing yang justru dipenuhi teks panjang tanpa gambar pendukung. Padahal, pengunjung cenderung lebih cepat memahami informasi visual dibandingkan teks.

Gunakan gambar hasil cetakan, mockup produk, atau video pendek yang menunjukkan proses kerja. Ini akan membuat website terasa hidup dan menarik. Namun, pastikan kualitas gambar tinggi dan tidak membuat loading website menjadi lambat.

6. Loading Website yang Lambat

Kecepatan loading adalah salah satu faktor penting dalam desain website. Tak peduli seberapa bagus desainnya, kalau website lama terbuka, pengunjung tidak akan sabar menunggu. Dalam hitungan detik saja mereka bisa langsung pergi ke kompetitor.

Loading lambat biasanya disebabkan oleh gambar berukuran besar, plugin berlebihan, atau hosting yang tidak stabil. Kamu perlu memastikan setiap elemen dioptimalkan agar website bisa terbuka cepat, bahkan di koneksi internet biasa.

7. Tidak Ada Call to Action yang Jelas

Website bisnis seharusnya punya tujuan yang jelas: membuat pengunjung melakukan tindakan. Tapi banyak website printing yang lupa menambahkan ajakan bertindak atau “call to action”. Akibatnya, pengunjung hanya membaca tanpa tahu langkah selanjutnya.

Gunakan kalimat sederhana seperti “Pesan Sekarang”, “Hubungi Kami”, atau “Dapatkan Penawaran” dengan tombol yang terlihat mencolok. Pastikan posisinya mudah ditemukan di setiap halaman penting.

8. Informasi Kontak yang Tersembunyi

Bayangkan pengunjung ingin memesan tapi tidak menemukan kontak kamu. Ini bisa jadi kehilangan peluang besar. Banyak website yang menaruh nomor telepon atau WhatsApp di bagian bawah yang sulit dijangkau, bahkan kadang tidak muncul di versi mobile.

Sebaiknya, tampilkan informasi kontak di bagian atas website, terutama di header atau menu. Sertakan juga tombol chat langsung agar pengunjung bisa menghubungi kamu dengan cepat tanpa harus berpindah halaman.

9. Mengabaikan Testimoni dan Portofolio

Kepercayaan adalah segalanya dalam bisnis printing. Pengunjung ingin tahu apakah hasil cetakan kamu benar-benar bagus dan tepat waktu. Tapi banyak website yang tidak menampilkan testimoni pelanggan atau contoh hasil kerja. Ini membuat pengunjung ragu.

Tampilkan portofolio dengan foto-foto berkualitas tinggi dan testimoni nyata dari pelanggan sebelumnya. Hal ini bisa meningkatkan kepercayaan dan mendorong lebih banyak orang untuk memesan.

10. Tidak Mengoptimalkan SEO Dasar

Percuma punya website bagus kalau tidak muncul di mesin pencari. Banyak pemilik bisnis lupa mengoptimalkan elemen SEO seperti judul halaman, deskripsi meta, dan penggunaan kata kunci. Tanpa itu, website sulit ditemukan oleh calon pelanggan yang mencari jasa printing secara online.

SEO dasar tidak rumit. Kamu hanya perlu memastikan setiap halaman punya judul yang relevan, isi yang informatif, dan kata kunci yang sesuai. Misalnya, memasukkan kata seperti “jasa website printing” dalam konteks yang natural di artikel atau deskripsi halaman.

Solusi Anti Salah Desain

Kalau kamu ingin punya website printing yang tampil profesional tanpa pusing mikirin desain, ada solusi praktis yang bisa kamu andalkan, yaitu Star Printing. Ini adalah script khusus untuk membuat website percetakan yang sudah dilengkapi fitur super lengkap. Kamu tidak perlu repot mengatur sistem pembayaran, karena sudah terhubung langsung ke payment gateway. Ada juga email responder dan WhatsApp responder yang otomatis menanggapi pelanggan.

Desainnya pun tidak asal. Tampilan front end dan dashboard admin-nya dibuat elegan, clean, dan fungsional, cocok banget untuk bisnis percetakan. Semua sudah diatur agar website kamu terlihat profesional dan bekerja dengan optimal tanpa kesalahan desain sedikit pun.

Dengan harga cuma sekitar Rp700 ribuan per tahun, kamu sudah bisa punya website printing yang keren, cepat, dan siap jualan. Kalau kamu tidak mau ribet mengurus instalasi, tersedia juga opsi DFY (Done For You) yang sudah termasuk domain dan hosting. Semuanya diurus sampai beres, dan kamu tinggal fokus melayani pelanggan. Dukungan penuh juga disediakan agar kamu bisa tenang menjalankan bisnis tanpa khawatir soal teknis.

Dengan Star Printing, kamu tidak akan mengalami kesalahan desain seperti yang sudah dibahas sebelumnya. Website kamu akan tampil rapi, mudah digunakan, dan siap menarik pelanggan baru setiap hari.

Bagikan Postingan:

Facebook
Twitter
LinkedIn

Artikel Terkait

Saatnya Mulai Mencoba Upgrade Bisnis Anda Ke Level Selanjutnya

Percayakan pada kami untuk membantu dalam teknis bisnis Anda

©2023 Starfield Indonesia - All rights reserved