Mengelola usaha percetakan itu seru sekaligus menantang. Kamu bukan hanya dituntut untuk menghasilkan cetakan berkualitas, tetapi juga harus pintar mengatur keuangan agar bisnis tetap sehat dan menguntungkan. Salah satu kunci pentingnya adalah menghitung biaya produksi dengan tepat. Ketika biaya produksi dihitung secara akurat, kamu bisa menentukan harga jual yang wajar, menghindari kerugian, dan menjaga arus kas tetap stabil. Perhitungan biaya yang tepat juga membuat kamu lebih percaya diri saat menawarkan harga ke pelanggan, karena kamu tahu angkanya memang sudah sesuai dengan kenyataan di lapangan.
Di dunia percetakan, biaya produksi bukan hanya sekadar menghitung harga kertas atau tinta. Ada banyak unsur yang terlibat dan semuanya punya pengaruh terhadap keuntungan usaha. Ketepatan menghitung biaya produksi membantu kamu mengetahui berapa modal yang benar benar kamu keluarkan untuk setiap pesanan. Dengan begitu, kamu bisa menghitung margin keuntungan dan memastikan bisnis tetap berjalan lancar. Sekarang mari kita bahas lebih lengkap apa saja yang termasuk biaya produksi di percetakan dan bagaimana cara menghitungnya dengan mudah dan sistematis.
Apa Itu Biaya Produksi di Percetakan?
Biaya produksi di percetakan adalah semua biaya yang kamu keluarkan untuk menghasilkan satu produk cetak, mulai dari tahap persiapan hingga produk siap diserahkan ke pelanggan. Biaya ini mencakup bahan baku, tenaga kerja, penggunaan mesin, hingga biaya pendukung lainnya.
Biaya bahan baku adalah biaya untuk kertas, tinta, laminating, stiker, karton, plastik, pita, dan bahan fisik lainnya yang benar benar digunakan untuk proses cetak. Biasanya biaya ini paling mudah dihitung karena terlihat dan terasa langsung di proses produksi.
Biaya tenaga kerja adalah biaya untuk membayar jasa operator mesin, desainer, finishing, hingga staf administrasi yang terlibat dalam menyelesaikan pesanan. Bahkan jika kamu sendiri yang mengerjakan semuanya, tetap sebaiknya dihitung sebagai biaya tenaga kerja agar kamu tahu nilai kerja kamu sendiri.
Biaya overhead pabrik adalah biaya tidak langsung yang mendukung proses produksi seperti listrik, sewa tempat, perawatan mesin, biaya internet untuk file transfer, dan pengeluaran kantor lainnya. Biaya ini sering terlupakan padahal sangat berperan penting dalam menentukan harga jual yang realistis.
Biaya penyusutan mesin adalah nilai berkurangnya harga mesin seiring waktu dan penggunaan. Mesin percetakan memiliki masa pakai dan setiap penggunaan sebenarnya mengurangi nilai mesin. Menyertakan biaya ini membuat tarif produksi kamu lebih akurat dan profesional.
Cara Menghitung Biaya Produksi di Percetakan
Menghitung biaya produksi di percetakan bisa terasa rumit jika tidak tahu langkah langkahnya. Padahal jika kamu mengikuti alurnya dengan benar, semuanya akan terasa mudah dan bahkan bisa dilakukan secara rutin untuk setiap pesanan. Kami akan jelaskan tahapannya mulai dari perhitungan bahan sampai menjadi harga jual.
Hitung Biaya Bahan Baku
Langkah pertama adalah menghitung semua bahan yang digunakan untuk mencetak produk. Tentukan berapa banyak kertas yang digunakan, berapa ml tinta yang dipakai, apakah ada bahan tambahan seperti laminating, jilid, spiral atau packaging. Kamu bisa membagi harga pembelian bahan dengan satuan terkecil agar lebih detail. Misalnya, jika satu rim kertas harganya seratus ribu rupiah dan terdiri dari lima ratus lembar, berarti harga satu lembar adalah dua ratus rupiah. Dari sana kamu bisa hitung biaya bahan per satuan produk.
Hitung Biaya Tenaga Kerja
Biaya tenaga kerja dihitung berdasarkan waktu yang dibutuhkan dan jumlah orang yang mengerjakan. Kamu bisa menghitung upah tenaga kerja per jam. Misalnya gaji operator mesin adalah tiga juta rupiah per bulan. Jika jam kerja adalah dua puluh dua hari per bulan dan delapan jam per hari, maka biaya tenaga kerja per jam bisa dihitung dengan membagi gaji bulanan dengan total jam kerja. Setelah tahu biaya tenaga kerja per jam, kamu tinggal kalikan dengan waktu kerja yang dibutuhkan untuk produksi.
Hitung Biaya Overhead
Biaya overhead adalah biaya pendukung seperti listrik, sewa, internet dan biaya tak langsung lainnya. Untuk menghitungnya, kamu bisa mengumpulkan total pengeluaran overhead per bulan dan membaginya dengan total produksi atau jam kerja mesin dalam sebulan. Misalnya biaya listrik, sewa, dan perawatan bulanan adalah sepuluh juta rupiah dan total produksi cetak dalam sebulan adalah sepuluh ribu lembar. Maka biaya overhead per lembar adalah seribu rupiah.
Hitung Penyusutan Mesin
Jika kamu menggunakan mesin offset, digital printing, mesin potong atau alat alat finishing, biaya penyusutan juga harus dimasukkan. Misalnya kamu beli mesin seharga lima puluh juta rupiah dengan masa pakai lima tahun. Maka biaya penyusutan per tahun adalah sepuluh juta rupiah. Untuk menghitung penyusutan per bulan, kamu bagi dengan dua belas. Setelah itu kamu hitung per jam atau per produksi sesuai kebutuhan.
Gabungkan Semua Komponen Biaya
Setelah semua komponen didapat, kini gabungkan biaya bahan, biaya tenaga kerja, biaya overhead dan biaya penyusutan. Dari situ kamu akan mendapatkan total biaya produksi. Rumus sederhananya adalah biaya bahan ditambah biaya tenaga kerja ditambah biaya overhead ditambah biaya penyusutan. Hasilnya adalah total biaya produksi per produk atau per pesanan.
Tentukan Margin Keuntungan
Harga jual tidak bisa hanya mengacu pada biaya produksi. Kamu juga perlu memasukkan margin keuntungan agar bisnis tetap hidup dan berkembang. Margin ini bisa persentase, misalnya sepuluh persen, dua puluh persen atau disesuaikan dengan target dan pasar. Kamu bisa tambahkan margin keuntungan ke total biaya produksi untuk menghasilkan harga jual yang tepat.
Sesuaikan dengan Kondisi Pasar dan Kompetitor
Setelah mendapatkan harga jual berdasarkan perhitungan tadi, kamu perlu menyesuaikannya dengan kondisi pasar. Apakah harga tersebut masih kompetitif atau justru terlalu tinggi. Jika terlalu tinggi, kamu bisa menurunkan margin atau mencari cara untuk menghemat biaya produksi. Jika harga sudah ideal dan kompetitif, kamu bisa menjadikannya patokan untuk pesanan berikutnya.
Optimalkan Perhitungan dengan Sistem Kasir Percetakan
Menghitung biaya produksi secara manual memang bisa dilakukan, tetapi akan memakan waktu dan rawan kesalahan, apalagi jika kamu menerima banyak pesanan setiap hari. Di sini lah kamu bisa memanfaatkan sistem kasir percetakan yang dirancang khusus untuk kebutuhan bisnis percetakan.
Sistem kasir percetakan memungkinkan kamu memasukkan komponen biaya seperti harga kertas, biaya tinta, tarif tenaga kerja, dan biaya finishing. Setelah itu sistem akan mengalkulasi total biaya produksi secara otomatis untuk setiap pesanan. Kamu tidak perlu lagi menghitung satu per satu karena sistem akan menyimpannya dan mengingat pola harga untuk produk serupa.
Selain menghitung biaya produksi, sistem kasir percetakan juga membantu mencatat transaksi, membuat invoice, mengelola stok bahan, hingga memberikan laporan laba rugi secara real time. Ini sangat membantu kamu mengambil keputusan bisnis yang lebih cepat dan akurat. Kamu juga bisa melihat mana pesanan yang menguntungkan dan mana yang perlu penyesuaian harga.
Dengan sistem kasir percetakan, kamu tidak hanya menghitung biaya, tetapi juga menciptakan sistem kerja yang lebih profesional, rapi, dan efisien. Jika sebelumnya kamu harus menghafal jenis kertas dan tarif finishing, kini semuanya sudah tersimpan dan bisa diakses kapan saja.
Penutup
Menghitung biaya produksi di percetakan adalah bagian penting yang tidak bisa diabaikan. Biaya produksi mencakup bahan baku, tenaga kerja, overhead dan penyusutan mesin. Dengan menghitungnya secara runtut dan akurat, kamu bisa menentukan harga jual yang wajar dan kompetitif. Bahkan kamu bisa meningkatkan penghasilan tanpa harus menaikkan harga terlalu tinggi karena perhitungannya sudah tepat.
Kami menyarankan kamu membiasakan diri menggunakan sistem kasir percetakan agar perhitungan semakin cepat, akurat dan praktis. Dengan begitu pengelolaan keuangan lebih terstruktur dan kamu bisa fokus pada peningkatan kualitas layanan serta pengembangan usaha.
Sekarang kamu sudah tahu cara menghitung biaya produksi di percetakan dengan benar. Saatnya menerapkannya di usahamu agar lebih berkembang dan menguntungkan.