Sistem ERP global memang menawarkan fitur lengkap dan canggih, tapi seringkali masih memerlukan penyesuaian untuk digunakan di Indonesia. ERP luar biasanya menggunakan standar internasional yang tidak selalu cocok dengan regulasi pajak, bahasa, dan budaya kerja di Indonesia. Hal ini bisa membuat implementasi menjadi lebih rumit dan mahal karena memerlukan konsultasi tambahan.

ERP manufacturing Indonesia, di sisi lain, sudah dibangun dengan memperhatikan karakteristik lokal. Misalnya, modul keuangan dan pajak sudah sesuai dengan aturan pemerintah Indonesia, sehingga laporan keuangan bisa langsung digunakan untuk kepentingan audit dan perpajakan. Dukungan bahasa juga menjadi faktor penting karena semua karyawan bisa lebih cepat memahami cara penggunaan sistem. Selain itu, proses support dan pemeliharaan menjadi lebih mudah karena pengembang berada di Indonesia, sehingga respon terhadap masalah lebih cepat dibanding ERP global yang server dan tim support-nya berada di luar negeri.

Dengan kata lain, ERP manufacturing Indonesia mengurangi risiko kesalahan konfigurasi, mempersingkat waktu implementasi, dan menurunkan biaya adaptasi dibandingkan ERP luar negeri. Ini membuat banyak perusahaan manufaktur yang ingin mengoptimalkan proses operasional akhirnya memilih solusi lokal yang lebih sesuai dengan kebutuhan sehari-hari.