Software Quickcount menjadi alternatif untuk pasangan calon mendapatkan hasil rekapitulasi secara cepat. Sebab, jika menunggu hasil penghitungan manual dan resmi pasti terlalu lama.
Dalam pesta demokrasi, istilah Real Count, Quick Count, dan exit poll menjadi hal yang banyak masyarakat bicarakan. Bahkan sebagian besar masyarakat percaya terhadap hasil dari software Quickcount karena bisa mewakili hasil penghitungan suara.
Namun masih banyak masyarakat yang belum mengetahui perbedaan dari ketiga istilah tersebut meskipun sering muncul. Kebanyakan masyarakat memahami tentang Quick Count karena hasil penghitungannya sering muncul di layar televisi.
Nah, bagi Anda yang masih bingung dengan ketiga istilah tersebut, yuk simak terus artikel ini sampai selesai ya.
Real Count
Real Count merupakan istilah yang merujuk pada penghitungan aktual yang ada di lapangan. Penghitungan ini dilakukan langsung oleh lembaga penyelenggara pemilu KPU (Komisi Pemilihan Umum).
Hasil penghitungan dari KPU ini merupakan hasil penghitungan dari semua TPS yang ada di Indonesia yang validitasnya paling dipercaya.
Mekanisme melalui scan form C1 yang merupakan hasil penghitungan pada tiap TPS yang tertuang ke dalam form berita acara atau C1. Kemudian petugas KPPS scan form C1 tersebut untuk diserahkan kepada KPU Kabupaten/Kota, untuk dikirimkan ke KPU RI. Kemudian ditampilkan ke dalam tabulasi real time yang muncul pada laman resmi KPU.
Berbeda dengan penggunaan software Quickcount yang lebih cepat karena berupa sampling. Metode dengan scan C1 ini menampilkan keseluruhan hasil penghitungan suara. Hasil aktual dari KPU ini merupakan hasil yang penghitungannya secara manual sehingga memakan waktu lebih lama daripada Quick Count.
Misalnya ada daerah tertentu dalam tiga hari sudah masuk data 100 persen yang masuk. Namun ada pula daerah yang lama input data karena adanya kendala TPS yang jauh hingga kendala jaringan internet ketika mengirimkan scan C1.
Meskipun data yang muncul sudah 100 persen sesuai data yang ada di semua TPS, namun hasil dari scan form C1 ini belum bisa Anda jadikan rujukan. Sebab hasil resmi dari pemilu yang asalnya dari rekapitulasi manual secara berjenjang.
Sebab, data scan form C1 memiliki potensi salah karena input manual dari petugas, namun tingkat kesalahan tersebut sangat minor.
Istilah Real Count juga bisa merujuk pada rekapitulasi secara berjenjang sesuai dengan Undang-Undang. Dari TPS ke kelurahan, kecamatan, KPU Kabupaten/Kota, KPU Provinsi hingga KPU RI. Namun selama pengumuman resmi belum diumumkan oleh KPU artinya tingkat kepercayaannya belum maksimal.
Quick Count
Quick Count merupakan metode penghitungan yang memberikan informasi mengenai prediktif hasil pemilu yang cepat pada hari pungut hitung. Penghitungan data ini menggunakan software Quickcount melalui relawan di tiap TPS.
Data Quick Count ini berasal dari berita acara form C1 di TPS. Sampel dipilih berdasarkan representasi populasi dengan memilih TPS yang pemilihannya secara acak.
Penggunaan data yang menjadi sampel kemudian dikumpulkan untuk ditampilkan real time dengan bentuk tabulasi. Data tersebut terakumulasi dalam presentase total 100 persen, biasanya tayang di media massa.
Meskipun data tersebut bukan hasil resmi yang KPU keluarkan, namun penghitungan melalui software Quickcount https://starquickcount.com/dapat menggambarkan rekapitulasi yang sesungguhnya. Sehingga banyak yang berlomba-lomba untuk memanfaatkan software tersebut.
Rata-rata hasil Quick Count mulai bisa muncul dua jam setelah rekapitulasi data. Tujuannya agar hasil Quick Count tidak berpengaruh pada pemilih yang belum memilih pada saat pemungutan suara.
Data yang Quick Count tampilkan berasal dari relawan atau saksi yang ditempatkan di sampel TPS yang mampu merepresentasikan hasil suara. Namun semakin banyak relawan atau saksi yang digunakan maka hasilnya akan semakin akurat.
Relawan dan saksi akan memantau jalannya rekapitulasi suara dan mendapatkan salinan form C1 dari petugas KPPS. Inilah yang menjadikan hasil dari penghitungan Quick Count bisa dikatakan akurat hampir sesuai dengan hasil sesungguhnya.
Exit Poll
Exit poll sebenarnya berbeda dengan Real Count atau Quick Count. Sebab, exit poll biasanya baru dilakukan beberapa saat setelah para pemilih selesai menyalurkan hak pilihnya di TPS.
Adanya exit poll menjadi bagian dari survei. Metodenya dilakukan dengan cara wawancara kepada pemilih atau responden setelah mereka selesai menyalurkan hak pilihnya dari TPS.
Metode tersebut menjadikan exit poll memiliki margin of error atau tingkat kesalahan lebih tinggi daripada metode Quick Count. Hal ini karena exit poll tidak memungkinkan untuk melakukan wawancara semua pemilih yang ada di TPS untuk lokasi survei.
Responden yang diwawancara pun tidak semuanya mau untuk menjawab siapa yang mereka coblos sebelumnya pada bilik suara. Bahkan ada kemungkinan mereka menjawab yang tidak sesuai.
Itulah yang menjadikan software Quickcount menjadi alternatif untuk mendapatkan hasil yang lebih cepat. Sebab, hasilnya lebih akurat daripada exit poll namun pengumpulan data lebih cepat daripada Real Count. Untuk pembuatan software ini tidaklah sulit karena ada jasa pembuatan software Quickcount yang siap membantu membuatkan softwarenya.