Sekarang ini bukan cuma perusahaan besar yang memakai aplikasi akuntansi untuk mengatur keuangannya. UMKM juga mulai merasakan manfaatnya, dan tren ini semakin meningkat setiap tahun. Banyak pemilik usaha kecil dan menengah yang akhirnya sadar kalau mencatat keuangan secara manual itu ribet, rawan salah, dan menghabiskan waktu. Dengan adanya aplikasi akuntansi, semua jadi lebih mudah, cepat, dan aman. Kamu pun bisa mengikuti jejak mereka tanpa harus pusing mikirin angka-angka yang berantakan.
Apa Itu UMKM?
Sebelum kita masuk lebih jauh soal kenapa banyak UMKM beralih ke aplikasi akuntansi, penting untuk tahu dulu apa itu UMKM. UMKM adalah singkatan dari Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah. Usaha ini biasanya punya skala yang lebih kecil dibanding perusahaan besar, tapi peranannya di ekonomi sangat penting. Mereka menyerap banyak tenaga kerja, memproduksi barang atau jasa yang dibutuhkan masyarakat, dan ikut menjaga stabilitas ekonomi lokal.
UMKM punya karakteristik yang berbeda-beda, misalnya jumlah karyawan yang terbatas, modal yang tidak terlalu besar, dan manajemen yang kadang dijalankan langsung oleh pemiliknya. Meski sederhana, urusan keuangan UMKM bisa menjadi rumit kalau tidak dicatat dengan baik. Transaksi harian, penjualan, pembelian, hingga pembayaran pajak harus dicatat rapi agar usaha tetap sehat. Inilah salah satu alasan kenapa UMKM mulai menggunakan aplikasi akuntansi.
Kenapa UMKM Banyak yang Pakai Aplikasi Akuntansi
Ada beberapa alasan utama kenapa UMKM beralih ke aplikasi akuntansi. Berikut kami rangkum secara lengkap supaya kamu bisa mengerti tren ini.
1. Membuat Pencatatan Keuangan Jadi Lebih Mudah
Salah satu alasan paling sederhana tapi krusial adalah kemudahan dalam mencatat transaksi. Tanpa aplikasi akuntansi, pemilik UMKM biasanya mencatat manual di buku atau spreadsheet. Cara ini selain memakan waktu, juga rawan kesalahan. Salah hitung sedikit bisa bikin laporan keuangan tidak akurat, dan akhirnya menyulitkan pengambilan keputusan.
Dengan aplikasi akuntansi, semua transaksi bisa dicatat otomatis. Kamu tinggal input data, dan aplikasi akan menyesuaikan laporan keuangan secara real-time. Tidak perlu lagi menghitung laba rugi satu per satu atau membuat laporan dari nol setiap bulan. Semua jadi praktis, dan kamu bisa fokus mengembangkan usaha.
2. Menghemat Waktu
Waktu adalah uang, terutama bagi UMKM yang sumber dayanya terbatas. Kalau kamu masih mencatat keuangan secara manual, bisa dipastikan waktu yang seharusnya dipakai untuk mengurus pelanggan atau memikirkan strategi pemasaran habis hanya untuk menulis angka di buku.
Aplikasi akuntansi membantu menghemat waktu karena banyak proses yang otomatis. Misalnya menghitung pajak, membuat laporan laba rugi, atau menyiapkan faktur penjualan. Semua bisa selesai dalam hitungan menit. Dengan begitu, kamu punya lebih banyak waktu untuk fokus ke hal-hal yang benar-benar penting untuk bisnis.
3. Mengurangi Risiko Kesalahan
Kesalahan dalam pencatatan keuangan bisa bikin repot, mulai dari salah menghitung keuntungan hingga salah melaporkan pajak. UMKM yang tidak punya tim akuntansi profesional sangat rentan terhadap masalah ini.
Dengan aplikasi akuntansi, risiko kesalahan bisa diminimalkan. Sistem akan menghitung otomatis dan menyesuaikan setiap transaksi dengan benar. Bahkan beberapa aplikasi menyediakan fitur cek error, sehingga kamu bisa tahu kalau ada data yang tidak sesuai. Ini sangat membantu UMKM yang ingin menjaga keuangan tetap rapi tanpa harus pusing dengan angka.
4. Mempermudah Pelaporan Pajak
Salah satu hal yang bikin pemilik UMKM stres adalah pajak. Proses menghitung pajak seringkali membingungkan, apalagi kalau catatan keuangan tidak tertata rapi. Kesalahan dalam pelaporan bisa berakibat denda atau masalah dengan kantor pajak.
Dengan aplikasi akuntansi, semua perhitungan pajak bisa otomatis sesuai ketentuan yang berlaku. Kamu tinggal input transaksi, dan aplikasi akan menghitung pajak yang harus dibayarkan. Beberapa aplikasi bahkan bisa membuat laporan pajak siap kirim. Jadi, urusan pajak tidak lagi menjadi momok menakutkan bagi UMKM.
5. Membantu Analisis Keuangan
UMKM yang sukses biasanya bisa melihat kondisi keuangan secara jelas dan cepat. Namun, kalau semua data masih manual, analisis menjadi sulit. Kamu mungkin bisa tahu untung rugi, tapi susah melihat tren penjualan atau pengeluaran yang boros.
Aplikasi akuntansi memungkinkan kamu membuat analisis keuangan dengan mudah. Dari laporan laba rugi, arus kas, hingga perbandingan bulan ke bulan, semua bisa ditampilkan secara instan. Dengan begitu, kamu bisa membuat keputusan yang lebih tepat, misalnya kapan harus menambah stok, kapan harus promo, atau kapan saatnya menahan pengeluaran.
6. Mendukung Pertumbuhan Bisnis
Seiring usaha berkembang, transaksi dan laporan keuangan akan semakin banyak dan kompleks. Kalau masih pakai cara manual, besar kemungkinan akan kewalahan.
Menggunakan aplikasi akuntansi membantu UMKM tetap teratur meskipun usaha semakin besar. Sistem bisa menyesuaikan skala bisnis dan memproses lebih banyak data tanpa menambah beban kerja. Ini membuat pertumbuhan bisnis lebih sehat dan terkontrol, karena semua aspek keuangan tercatat dengan rapi.
7. Mempermudah Kolaborasi Tim
Bagi UMKM yang mulai punya tim, pencatatan manual sering menimbulkan kebingungan. Satu orang mencatat, orang lain butuh laporan, dan hasilnya bisa tidak sinkron.
Dengan aplikasi akuntansi, semua anggota tim bisa mengakses data yang sama secara online. Tidak ada lagi kebingungan karena data selalu up-to-date. Kamu bisa mengecek transaksi, memantau pembayaran, atau membuat laporan bersama tanpa harus bolak-balik menanyakan catatan satu per satu.
8. Memberikan Keamanan Data yang Lebih Baik
UMKM sering khawatir soal keamanan data keuangan. Catatan manual bisa hilang, rusak, atau tercecer. Ini bisa menjadi masalah serius, apalagi kalau berkaitan dengan transaksi penting.
Aplikasi akuntansi biasanya menyediakan sistem keamanan yang canggih. Data tersimpan di cloud, bisa di-backup otomatis, dan hanya orang tertentu yang bisa mengaksesnya. Jadi, risiko kehilangan data bisa diminimalkan, dan kamu bisa lebih tenang menjalankan bisnis.
9. Lebih Ramah untuk Pemula
Tidak semua pemilik UMKM punya latar belakang akuntansi. Banyak yang awalnya bingung dengan istilah laporan keuangan, buku besar, atau neraca.
Aplikasi akuntansi dirancang agar mudah dipakai bahkan untuk pemula. Fitur-fitur yang tersedia biasanya intuitif, dengan panduan langkah demi langkah. Kamu tidak perlu jago angka atau paham istilah rumit untuk menggunakannya. Semua dibuat agar pengalaman mencatat keuangan jadi sederhana dan menyenangkan.
10. Mempercepat Keputusan Bisnis
Keputusan bisnis yang tepat sering kali bergantung pada data keuangan yang akurat dan cepat. UMKM yang masih mencatat manual bisa terlambat mengetahui kondisi keuangan, sehingga keputusan yang diambil kurang tepat.
Dengan aplikasi akuntansi, laporan bisa diperoleh secara instan. Kamu bisa langsung melihat tren penjualan, biaya operasional, atau keuntungan bersih. Data yang cepat dan akurat membuat kamu bisa mengambil keputusan dengan lebih tepat, entah itu menambah modal, melakukan promo, atau mengurangi pengeluaran.
Kalau kamu perhatikan, semua alasan di atas menunjukkan satu hal yang sama: aplikasi akuntansi mempermudah hidup UMKM. Dari mulai pencatatan transaksi, mengurangi risiko kesalahan, mengurus pajak, sampai mendukung pertumbuhan bisnis. Tidak heran kalau sekarang banyak UMKM beralih dari cara manual ke sistem yang lebih modern dan efisien.
Dengan tren ini, kamu sebagai pemilik UMKM juga bisa mulai mempertimbangkan untuk pakai aplikasi akuntansi. Selain lebih praktis, aplikasi ini membantu kamu menjaga bisnis tetap sehat dan siap bersaing.