Meningkatkan kepuasan pelanggan ternyata tidak sesederhana yang terlihat. Ada banyak tantangan yang sering dihadapi perusahaan manufaktur. Salah satunya adalah ketidakselarasan informasi antar departemen. Misalnya, tim produksi mungkin selesai membuat produk tepat waktu, tetapi tim logistik tidak mengetahui jadwal pengiriman yang sebenarnya, sehingga barang terlambat sampai ke pelanggan.
Selain itu, perusahaan juga harus menghadapi perubahan permintaan pasar yang cepat. Pelanggan bisa memesan produk dengan spesifikasi tertentu, atau tiba-tiba meningkatkan jumlah pesanan. Tanpa sistem yang mendukung, perusahaan harus mengandalkan catatan manual atau spreadsheet terpisah, yang rawan kesalahan dan keterlambatan.
Ketidakteraturan data ini juga memengaruhi kualitas layanan pelanggan. Tim penjualan mungkin tidak mengetahui stok terbaru, tim keuangan kesulitan membuat faktur tepat waktu, dan tim customer service tidak bisa menjawab pertanyaan pelanggan dengan akurat. Semua ini membuat proses menjaga kepuasan pelanggan menjadi rumit, memakan waktu, dan mahal.